Petualang Ekstrem Buta

10:02 PM
Miles Hilton Barber ketika menjadi motivator [Foto : Flickr]
Terinspirasi.com-  Kebutaan bukanlah penghalang bagi seseorang untuk menggapai semua impiannya, berikut Terinspirasi.com mengulas sedikit cerita yang mungkin dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi sobat Terinspirasi.com.

Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi penerbang sebuah pesawat. Dan, tidak setiap orang juga mampu untuk menerbangkan pesawat. Namun, Miles Hilton Barber memiliki kesempatan tersebut. Padahal dia adalah seorang tunanetra. 

Miles yang pada usia dua puluh tahunan mengalami kebutaan pada kedua matanya. Miles merupakan petualang ekstrem. Ia dapat menerbangkan pesawat, menyelam, mengarungi gurun dan banyak lagi yang ia lakukan, sehingga Miles mendapat julukan "manusia buta petualang ekstrem".

Mengalami kebutaan sejak muda, tak membuat Miles patah arang, ia mulai menyesuaikan diri dengan kebutaan yang dialaminya.

Setelah beradaptasi dengan kondisinya, Mile mulai melakukan ekspedisi untuk meningkatkan kesadaran dan menghimpun dana untuk sebuah yayasan amal bagi orang-orang buta. Dalam beberapa tahun, Miles telah memecahkan banyak rekor dunia  dalam ekspedisi yang dilakoninya.
Miles menyelesaikan perjalanannya dengan berjalan digurun Sahara yang terkenal dengan cuaca ekstremnya pada bulan April 1999. Setahun kemudian, pada tahun 2000 ia melakukan pendakian gunung Himalaya di ketinggian 17.500 kaki. Masih ditahun yang sama, gunung tertinggi di benua Afrika, gunung Kilimanjaro ia taklukkan. Setelah itu ia mudik ke Inggris untuk ikut perlombaan pemecah rekor "Highest dan Deepest 2000", yaitu pendakian gunung tertinggi di Eropa.

Masih ditahun 2000, dibulan November, Miles memecahkan rekor dunia sebagai orang buta pertama yang mengendarai kereta luncur lebih dari 400 kilo meter di Antartika. 

Di bulan Agustus tahun 2001, Miles mengikuti acara "11 day Ultra-marathon" di China, termasuk di Gurun Gobi, gunung tertinggi di Tibet dan Tembok Besar China. Kemudian kembali ke Inggris untuk mendaki gunung tertinggi di Inggris (Ben Nevis).

Januari 2002 dia berkompetisi di Siberia Ice Marathon. Beberapa minggu kemudian, ia melakukan penyelaman perairan terbuka Laut Merah di Mesir.

Enam minggu kemudian, Miles bersama dengan 4 orang lainnya membuat rekor dunia baru yang menakjubkan. Mereka melintasi seluruh Qatar Desert non stop sejauh 200 kilometer perjalanan, menarik gerobak pembawa makanan dan air yang beratnya mencapai sepertiga ton. Mereka menghabiskan waktu lebih dari 78 jam siang dan malam tanpa tidur.

Setelah menyelesaikan perjalanan itu, Miles terbang ke Perancis untuk mengikuti acara "Paris Marathon". Namun, 36 jam sebelum perlombaan dimulai, Miles mendapati dirinya tidak mampu berjalan. Secara medis ia dinyatakan tidak layak untuk ikut acara tersebut karena cidera pergelangan kakinya. Ini disebabkan petualangannya di Qatar.

Banyak lagi ekspedisi yang ia lakukan setelah mengalami kebutaan dan banyak memecahkan rekor dunia. Sehinga banyak orang mengaguminya karena keberaniannya melakukan hal hal yang ekstrem.
Attitude is what determines attitude (Sikap adalah apa yang menentukan ketinggian)- [Miles Hilton Barber].
Miles pernah datang ke Indonesia dan menerbangkan pesawat Microlight pada tanggal 15 April 2007. Ekspedisi ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan dana untuk penyandang cacat tunanetra dinegara berkembang.

Disamping melakukan perjalanan dalam rangka mengumpulkan dana untuk misi sosial, Miles juga bekerja sebagai motivator dan pembicara dalam berbagai seminar atau acara-acara motivasi. Ia menceritakan pengalamannya dalam rangka memberi dan inspirasi motivasi kepada peserta.

Karya-karya Miles Hilton Barber sangat memberi inspirasi dan motivasi, khususnya kepada penyandang tunanetra dala rangka mencapai potensi yang mereka miliki. [ ]

Artikel Lainnya

Previous
Next Post »
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

No comments